Categories
Berita Internasional Home

Misi Chang’e-7: Misi Ambisius China untuk Eksplorasi Kutub Selatan Bulan dan Pencarian Es Air

Misi Chang’e-7 yang direncanakan oleh China untuk diluncurkan pada 2026 bertujuan untuk mengeksplorasi kutub selatan Bulan. Fokus utama dari misi ini adalah pencarian es air di kawah-kawah yang terletak dalam kegelapan abadi serta pengujian berbagai teknologi canggih yang dapat digunakan untuk misi eksplorasi masa depan.

Wahana Chang’e-7 akan dilengkapi dengan hopper (wahana peloncat) dan alat analisis molekul air, yang akan membantu dalam memverifikasi keberadaan dan distribusi es air di Bulan. Keberadaan es air di Bulan dapat menjadi sumber daya penting untuk mendukung kehidupan manusia di Bulan dan masa depan eksplorasi ke planet lain, termasuk Mars.

Misi ini akan melanjutkan jejak misi-misi sebelumnya, seperti Chang’e-3 dan Chang’e-5 yang mendarat di sisi dekat Bulan, dan Chang’e-4 serta Chang’e-6 yang berhasil melakukan pendaratan bersejarah di sisi jauh Bulan. Chang’e-7 akan menguji kemampuan wahana untuk mencapai lokasi-lokasi yang lebih ekstrem, khususnya di daerah kutub selatan yang penuh tantangan.

Jika es air ditemukan, misi ini akan membuka potensi bagi pembangunan pangkalan manusia di Bulan serta memfasilitasi misi antariksa jangka panjang, mengurangi ketergantungan pada pengiriman air dari Bumi.

Chang’e-7 dilengkapi dengan wahana pengorbit, wahana pendarat, rover, dan hopper yang dapat mengatasi tantangan ekstrem di permukaan Bulan, seperti suhu di bawah -100°C dan medan yang sulit. Teknologi terbaru yang digunakan termasuk navigasi citra tengara dan sistem penyerapan guncangan untuk memastikan pendaratan yang aman.

Misi ini saat ini sedang memasuki fase perakitan dan pengujian akhir, dan akan mengoptimalkan panel surya yang dirancang untuk menangkap sinar matahari di kutub Bulan.

Categories
Berita Internasional Home

Serangan Bom di Manbij, Suriah, Menewaskan 14 Orang dan Melukai 15 Lainnya

Sebanyak 14 orang tewas dan 15 lainnya terluka akibat ledakan bom yang mengguncang distrik Manbij di provinsi Aleppo, Suriah, pada Senin. Ledakan yang terjadi di pintu masuk selatan kota ini melibatkan sebuah kendaraan yang membawa bahan peledak. Manbij, yang saat ini berada di bawah kendali Tentara Nasional Suriah (SNA), menjadi sasaran serangan yang sangat menghancurkan ini. Kota yang terletak di wilayah strategis tersebut menjadi salah satu fokus ketegangan antara pasukan lokal dan kelompok teroris.

Korban yang terluka segera dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun kondisi mereka sangat kritis, dan pihak berwenang mengkhawatirkan bahwa jumlah korban tewas akan terus meningkat seiring dengan perkembangan situasi. Banyak warga lokal yang terjebak dalam ledakan itu, dan upaya penyelamatan terus berlangsung. Meski tidak ada kelompok yang langsung mengklaim tanggung jawab atas serangan ini, pihak keamanan setempat mencurigai keterlibatan organisasi teroris PKK/YPG yang telah lama beroperasi di kawasan tersebut.

Manbij sebelumnya dibebaskan oleh SNA dari kelompok teroris pada Desember 2024 melalui Operasi Fajar Kebebasan, yang bertujuan untuk mengamankan wilayah dari ancaman ekstremis. PKK, yang telah bertanggung jawab atas serangkaian serangan teroris selama lebih dari 40 tahun terhadap Turki, AS, dan Uni Eropa, telah menelan lebih dari 40.000 korban jiwa, termasuk wanita, anak-anak, dan lansia. YPG, sebagai cabang Suriah dari PKK, turut memperburuk ketidakstabilan di wilayah tersebut. Kelompok ini berusaha menciptakan jalur teroris yang bisa menghubungkan mereka dengan basis di sepanjang perbatasan Turki, sehingga meningkatkan ancaman bagi keamanan regional.

Saat ini, situasi di Manbij semakin memprihatinkan, dengan ketegangan yang meningkat di seluruh provinsi Aleppo. Pasukan SNA berusaha untuk memperkuat pengamanan dan memulihkan ketertiban, sementara penduduk setempat hidup dalam ketakutan dan kecemasan yang mendalam.

Categories
Berita Internasional Home

Justin Trudeau Berusaha Jalin Komunikasi dengan Donald Trump Terkait Kebijakan Tarif AS

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berusaha menghubungi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sejak pelantikan Trump pada 20 Januari. Trudeau berharap dapat segera berbicara dengan Trump dalam waktu dekat. Dalam konferensi pers, Trudeau menyatakan, “Saya telah mencoba menghubungi Donald Trump sejak pelantikannya dan berharap dapat berbicara dengannya segera.” Upaya ini menunjukkan pentingnya hubungan antara kedua negara tetangga yang memiliki hubungan dagang dan kerjasama ekonomi yang erat.

Sebelumnya, Trump mengeluarkan kebijakan yang memberlakukan tarif impor terhadap barang-barang dari Kanada, Meksiko, dan China. AS mengenakan tarif 25 persen terhadap hampir semua barang impor dari Kanada, kecuali sumber daya energi yang dikenakan tarif lebih rendah, yaitu 10 persen. Tarif yang sama sebesar 25 persen juga diterapkan pada barang-barang dari Meksiko, sementara China mendapat tambahan tarif 10 persen selain yang sudah ada sebelumnya. Kebijakan ini menambah ketegangan perdagangan global, terutama karena ketiga negara tersebut merupakan mitra dagang utama AS.

Dekrit Trump tersebut juga memberikan opsi untuk menaikkan tarif lebih lanjut jika negara-negara tersebut melakukan tindakan balasan terhadap kebijakan Washington. Trump menjelaskan bahwa tarif ini diterapkan karena Kanada diduga bertanggung jawab atas penyelundupan narkoba dalam jumlah besar ke Amerika Serikat. Selain itu, Trump juga menuduh bahwa narkoba masuk ke AS melalui Meksiko dan diproduksi di China. Kebijakan tarif ini berisiko menambah ketegangan lebih jauh, dengan kemungkinan dampak negatif bagi perekonomian global. Trudeau mengharapkan dialog konstruktif dapat terjadi untuk meredakan ketegangan ini dan menemukan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.

Categories
Berita Nasional

Peluang Baru! TNI Buka Kesempatan Warga Sipil Jadi Ahli Siber

Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana merekrut warga sipil dengan keahlian di bidang siber untuk bergabung sebagai tentara. Kebijakan ini pertama kali diumumkan oleh Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, pada September 2024. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat Matra Siber, yang menjadi bagian baru dalam struktur TNI selain Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).

Strategi Efektif dalam Rekrutmen Ahli Siber

Menurut Jenderal Agus, proses perekrutan ini dilakukan sebagai solusi praktis untuk mendapatkan tenaga ahli di bidang siber. Ia menegaskan bahwa lebih mudah merekrut tenaga siber profesional dari masyarakat sipil dibandingkan melatih prajurit TNI dari nol untuk menguasai keahlian tersebut.

“Kami akan merekrut mereka yang sudah memiliki keahlian di bidang siber. Dengan begitu, mereka bisa langsung berkontribusi tanpa perlu pelatihan dasar yang panjang,” ujar Agus dalam rapat pimpinan (Rapim) TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/1/2025).

Agus menambahkan bahwa selain bidang siber, TNI juga fokus merekrut tenaga profesional dengan spesialisasi tertentu, seperti dokter, psikolog, dan ahli hukum, melalui jalur perwira prajurit karier (PK). Ia menekankan bahwa pendekatan ini akan memastikan TNI mendapatkan personel dengan kompetensi yang sudah teruji.

Pelatihan Khusus untuk Perwira Karier

Jenderal Agus juga menjelaskan bahwa pelatihan bagi perwira karier akan disesuaikan dengan keahlian mereka. Mereka yang memiliki latar belakang siber, misalnya, akan mendapatkan kurikulum pelatihan yang lebih spesifik agar keahlian mereka dapat langsung diterapkan setelah resmi bergabung dengan TNI.

“Kami akan menyesuaikan kurikulum pelatihan berdasarkan spesialisasi mereka. Dengan begitu, saat mereka dilantik, mereka sudah siap dengan keahlian yang dibutuhkan,” ungkapnya.

Dukungan dari DPR dan Urgensi Keamanan Siber

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, turut mendukung inisiatif ini. Ia menilai bahwa perekrutan warga sipil ke dalam pasukan siber TNI merupakan langkah strategis untuk menghadapi tantangan di era digital. Namun, ia juga menekankan pentingnya peningkatan keterampilan siber bagi prajurit yang sudah ada agar TNI tetap memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menghadapi ancaman siber.

“Selain merekrut tenaga ahli dari luar, peningkatan kapasitas prajurit TNI dalam bidang siber juga harus menjadi prioritas,” ujar Dave saat diwawancarai pada Sabtu (1/2/2025).

Langkah ini dianggap sebagai bagian dari upaya memperkuat sistem pertahanan nasional, terutama dalam menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks di era digital saat ini. Dengan adanya tenaga ahli yang direkrut langsung dari masyarakat sipil, TNI diharapkan mampu memperkuat pertahanan negara dari serangan siber yang semakin canggih.