Festival Songkran di Thailand: 200 Orang Tewas dalam Kecelakaan Lalu Lintas

Selama liburan Festival Songkran yang berlangsung dari 11 hingga 16 April 2025, tercatat 200 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di Thailand. Menurut laporan dari Bangkok Post yang diterbitkan pada Jumat (18/4), angka kecelakaan ini menunjukkan penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun tetap mengkhawatirkan. Selama periode tersebut, sebanyak 1.377 kecelakaan terjadi, dengan 1.362 orang mengalami luka-luka. Kecelakaan lalu lintas ini menyebabkan korban meninggal terbanyak di Bangkok, yang mencatatkan 16 orang tewas.

Kachorn Srichawanothai, wakil sekretaris tetap untuk dalam negeri, menjelaskan bahwa sepeda motor merupakan kendaraan yang paling sering terlibat dalam kecelakaan, mencapai 83,32% dari total insiden. Dia mengimbau agar pengendara sepeda motor selalu mengenakan helm dan mematuhi peraturan lalu lintas. Di sisi lain, provinsi Phatthalung di bagian selatan Thailand mencatatkan jumlah kecelakaan terbanyak, yakni 52 kejadian, sementara Lampang di utara mencatatkan jumlah korban luka terbanyak dengan 56 orang.

Pada 16 April, terjadi 155 kecelakaan dengan 22 korban meninggal dunia dan 149 orang terluka. Salah satu penyebab utama kecelakaan ini adalah berkendara dengan kecepatan tinggi. Sementara itu, Saharat Wongsakulwiwat, wakil direktur jenderal Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana, menyebut bahwa sebagian besar pelancong yang berlibur selama Songkran telah kembali ke Bangkok dan provinsi besar lainnya. Pada hari yang sama, sekitar 1 juta perjalanan kereta api tercatat oleh Departemen Transportasi Kereta Api.

75 Tahun Hubungan Diplomatik, China dan Indonesia Perkuat Kerja Sama di Tengah Gejolak Global

Kementerian Luar Negeri China menyoroti pentingnya kerja sama strategis antara Tiongkok dan Indonesia dalam menghadapi ketidakstabilan global saat ini. Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara Kemlu China, Lin Jian, dalam konferensi pers di Beijing, bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Ia menegaskan bahwa kolaborasi antara dua negara besar di kawasan Asia ini menjadi semakin relevan di tengah situasi internasional yang bergejolak.

Lin Jian menyebut bahwa baik Presiden Xi Jinping maupun Presiden Prabowo Subianto telah saling bertukar ucapan selamat, serta menegaskan komitmen untuk mendukung pembangunan nasional masing-masing. Keduanya juga sepakat untuk saling memperkuat jalur modernisasi dan menjalin hubungan yang lebih erat. China menyatakan kesiapan untuk terus bekerja sama dengan Indonesia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, stabilitas regional, serta menjawab tantangan global bersama.

Hubungan diplomatik Indonesia dan China dimulai pada 1950, tak lama setelah Indonesia merdeka dan China dipimpin oleh Partai Komunis. Namun sempat terputus pada 1967 usai peristiwa G30S/PKI, hingga akhirnya dipulihkan kembali pada 1990. Sejak era reformasi, hubungan kedua negara terus menguat dan mencapai titik strategis pada 2005, lalu ditingkatkan ke level kemitraan strategis komprehensif pada 2013.

Kini, di bawah Pemerintahan Presiden Joko Widodo, Indonesia ikut serta dalam program Belt and Road Initiative dengan proyek andalan seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Pada 2024, nilai perdagangan kedua negara mencapai lebih dari 147 miliar dolar AS, dan China menempati posisi tiga besar dalam investasi asing langsung di Indonesia.

Taiwan Tawarkan Wisata Bertema Lohas untuk Wisatawan Indonesia

Taiwan menggencarkan promosi pariwisata dengan menawarkan empat tema utama, yaitu Alam, Kuliner, Romansa, dan Belanja. Melalui kampanye ini, Taiwan berusaha mengajak wisatawan Indonesia untuk menikmati keindahan alam dan gaya hidup sehat yang ditawarkan oleh pulau ini. Lin Xin Ren, perwakilan dari Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Jakarta, mengatakan bahwa Taiwan dan Indonesia memiliki banyak kesamaan budaya, terutama dalam hal kecintaan terhadap kegiatan luar ruangan dan sumber daya alam.

Menurut Lin, Taiwan merupakan destinasi ideal bagi wisatawan Indonesia yang ingin menjalani gaya hidup Lohas—kembali ke alam dan hidup lebih sehat. Kampanye ini juga dipromosikan melalui video pariwisata yang ditayangkan di plaza depan Gedung Bursa Efek Indonesia (IDX Tower 2) Jakarta sejak 8 April. Video ini menampilkan daya tarik utama Taiwan sebagai destinasi wisata, seperti pemandangan alam yang memukau.

Selain itu, pada acara Car Free Day di Jakarta, TETO menghadirkan Andrew Kalaweit, seorang aktivis lingkungan dengan julukan “Tarzan dari Indonesia”, yang berbagi pengalaman dan memperkenalkan alam Taiwan kepada masyarakat Indonesia. Andrew mengajak adiknya, Enzo Kalaweit, untuk merasakan wisata bertema Lohas dengan mengunjungi destinasi alam populer seperti Alishan, Yangmingshan, dan Taipingshan.

Taiwan Tourism Administration terus aktif mempromosikan pariwisata Taiwan di Indonesia sepanjang tahun ini. Respons positif dari masyarakat Indonesia, baik dalam jumlah kunjungan wisatawan maupun pemesanan akomodasi, menunjukkan meningkatnya minat terhadap destinasi wisata Taiwan.

Indonesian Day di Roma: Layar Lebar Jadi Jembatan Budaya Indonesia-Italia

Tiga film Indonesia, yakni Yohana, Tale of the Land, dan Crocodile Tears, tampil memukau dalam program khusus bertajuk “Indonesian Day” yang diselenggarakan oleh KBRI Roma sebagai bagian dari Festival Film Asia ke-22 di ibu kota Italia. Acara yang digelar pada 10 April 2025 ini menjadi tonggak penting yang menandai semakin kuatnya kehadiran sinema Indonesia di kancah film internasional. Kuasa Usaha ad interim KBRI Roma, Tika Wihanasari, menyampaikan bahwa partisipasi Indonesia dalam festival internasional menjadi medium strategis untuk memperkenalkan kekayaan suara dan narasi sinematik Tanah Air kepada dunia.

Dalam sambutannya, Tika menekankan bahwa film bukan hanya karya seni, tetapi juga cerminan identitas bangsa. Ketiga film yang ditampilkan membawa pesan tentang daya tahan, kemanusiaan, relasi dengan alam, serta makna identitas yang bersifat lokal namun memiliki relevansi global. Festival tahun ini pun menjadi momentum perdana bagi Indonesia untuk mengajak publik global menyelami lanskap cerita yang sarat sejarah dan inovasi. Kehadiran film-film tersebut mendapat sambutan hangat dari Direktur Festival, Antonio Termenini, yang mengapresiasi kekuatan emosional dan keaslian cerita dari Indonesia.

Ketiga film tersebut telah meraih berbagai penghargaan bergengsi. Yohana diakui atas tema kepemimpinan perempuan dan kebijaksanaan spiritualnya, sementara Tale of the Land memikat lewat pesan pelestarian alam dan tampil menawan di Busan. Crocodile Tears menghadirkan kritik sosial yang mendalam, sekaligus memperoleh pengakuan di ajang film bergengsi di Eropa. Indonesian Day diharapkan menjadi awal dari banyak kolaborasi kreatif antara insan film Indonesia dan Italia.

Jepang dan NATO Pererat Kerja Sama di Tengah Bayang-Bayang Konflik Global

Jepang dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah sepakat untuk memperkuat kolaborasi mereka di bidang industri pertahanan. Langkah ini muncul sebagai respons atas meningkatnya ketegangan keamanan yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina serta sikap China yang dinilai semakin ofensif. Kesepakatan tersebut terjalin dalam pertemuan antara Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba dan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte di Tokyo baru-baru ini.

Dalam kerja sama ini, kedua belah pihak akan berfokus pada pengembangan teknologi canggih yang memiliki manfaat ganda, yakni dapat digunakan untuk keperluan sipil maupun militer. Kolaborasi tersebut menandai babak baru dalam hubungan antara Jepang dan NATO, yang sebelumnya lebih bersifat terbatas.

Satu hari sebelum pertemuan itu, Menteri Pertahanan Jepang Gen Nakatani mengungkapkan ketertarikan Jepang untuk bergabung dalam komando NATO yang menangani misi dukungan terhadap Ukraina dan berbasis di Jerman. Ini merupakan lompatan besar yang mencerminkan keterlibatan aktif Jepang dalam urusan keamanan global.

Rutte, yang sedang melakukan kunjungan dua hari ke Jepang, menyatakan bahwa peran Tokyo kian vital, khususnya dalam mengawasi pesatnya peningkatan kekuatan militer China. Tahun lalu, NATO bahkan mempertimbangkan pembukaan kantor perdananya di Asia, dengan Tokyo sebagai kandidat utama. Jepang pun telah membentuk misi diplomatiknya sendiri untuk NATO di Brussels sejak Januari.

Namun, rencana ini menuai kritik dari China dan Korea Utara, yang menilai langkah NATO sebagai upaya membentuk “NATO versi Asia.” Hingga kini, Jepang masih menjadi satu-satunya anggota G7 yang bukan anggota resmi NATO, namun hubungan keduanya kini kian erat dan strategis.