Categories
Berita Internasional Home

Sensasi Bukber di Stadion Timnas Inggris, WNI Berbagi Pengalaman

Ramadhan, bulan suci bagi umat Muslim, tak hanya dirayakan di negara-negara mayoritas Muslim, tetapi juga di Inggris. Meskipun bukan negara dengan populasi Muslim terbesar, semangat Ramadhan tetap terasa, terutama di London. Salah satu yang mencuri perhatian adalah dekorasi kota yang semakin meriah setiap tahunnya. Pusat kota London dihiasi dengan ribuan lampu LED bertema Ramadhan yang memberikan nuansa khusus dan memperkuat rasa kebersamaan di bulan penuh berkah ini.

Menurut laporan BBC pada Kamis (27/2/2025), tidak hanya masyarakat biasa yang turut merayakan, tetapi juga anggota kerajaan. Raja Charles III dan Ratu Camilla ambil bagian dalam suasana Ramadhan dengan mengemas kurma dalam tas kecil yang nantinya akan dikirimkan ke rumah sakit. Ini adalah bentuk dukungan mereka terhadap umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Open Iftar: Ajang Silaturahmi Antarumat Beragama

Selain dekorasi kota yang menambah keceriaan, banyak acara buka puasa bersama atau open iftar yang diadakan di berbagai tempat umum. Salah satu yang paling ikonik adalah open iftar yang digelar di Stadion Wembley, yang dihadiri oleh warga dari berbagai negara. Eko Kurniawan, seorang warga negara Indonesia yang tinggal di London, berbagi pengalamannya mengikuti acara ini. “Tahun lalu saya ikut open iftar di Stadion Wembley bersama sekitar 350 orang dari berbagai negara,” ungkap Eko.

Sebelum berbuka, azan dikumandangkan langsung di dalam stadion, memberikan atmosfer yang khas dan mendalam. Open iftar ini telah berlangsung sejak 2019 dan selalu disertai dengan sesi diskusi serta tanya jawab yang melibatkan tamu undangan. Eko menambahkan bahwa acara ini terus berkembang pesat setiap tahunnya, dengan jumlah peserta yang semakin banyak, sehingga sistem tiket gratis diperkenalkan untuk membatasi kapasitas peserta.

Tahun ini, open iftar juga digelar di tempat yang sangat istimewa, yaitu Kastil Windsor, pada Minggu (2/3/2025). Ini adalah kali pertama dalam sejarah ribuan tahun Kastil Windsor menyelenggarakan acara buka puasa, yang semakin menegaskan pentingnya penghormatan terhadap keberagaman agama di Inggris. Kastil yang dibangun pada abad ke-11 ini telah menjadi rumah bagi 40 raja Inggris, termasuk mendiang Ratu Elizabeth II.

Toleransi Beragama yang Semakin Tumbuh

Di samping itu, semakin banyak restoran di London yang menyediakan makanan halal, mencerminkan besarnya pasar dan toleransi terhadap umat Muslim. Eko Kurniawan menambahkan, “Cari restoran halal di London enggak susah sama sekali. Banyak yang jual makanan halal karena pasarnya memang besar.” Hal ini tentunya semakin memperkaya pengalaman Ramadhan bagi umat Muslim di London.

Namun, suasana Ramadhan yang meriah di London berbeda dengan yang dirasakan oleh warga negara Indonesia lainnya yang tinggal di Birmingham. Zakiyatul Mufidah, yang lebih akrab disapa Zaky, mengungkapkan bahwa atmosfer Ramadhan di Birmingham terasa lebih sepi. “Di sini, tidak ada perayaan khusus menyambut Ramadhan seperti di London. Festival lampu Ramadhan hanya ada di London karena wali kotanya Muslim,” kata Zaky.

Meski demikian, Zaky tetap berusaha membawa nuansa Ramadhan ke dalam kehidupan sehari-hari. Ia mendekorasi rumahnya agar suasana Ramadhan terasa lebih hidup. “Di Indonesia, kita tidak perlu dekorasi karena suasana Ramadhan sudah sangat terasa. Tapi di sini, kami harus berusaha lebih untuk menciptakan rutinitas seperti tarawih atau tadarus,” tambah Zaky. Kehilangan suara azan, sahur keliling, dan iklan sirup di televisi membuat Ramadhan di Birmingham terasa agak berbeda dan lebih sepi.

Namun, Zaky tetap bersemangat mengikuti berbagai acara buka bersama yang diadakan oleh komunitas Muslim di kampusnya dan oleh Diaspora Indonesia. Meskipun jauh dari tanah air, kegiatan ini sedikit mengobati kerinduannya terhadap suasana Ramadhan di Indonesia.

Kesimpulan: Perayaan Ramadhan yang Beragam

Ramadhan di Inggris, khususnya di London, terasa sangat semarak dengan berbagai acara dan dekorasi yang mendukung. Mulai dari open iftar di tempat-tempat bersejarah seperti Stadion Wembley dan Kastil Windsor hingga meningkatnya jumlah restoran halal di London, menunjukkan bahwa toleransi dan penghormatan terhadap keberagaman agama semakin berkembang. Meskipun ada perbedaan suasana antara London dan Birmingham, semangat Ramadhan tetap terjaga di seluruh Inggris, memberikan pengalaman yang unik bagi setiap umat Muslim yang merayakannya di negeri yang jauh dari tanah air.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *