Categories
Berita Nasional Home

Prabowo Subianto Apresiasi Jokowi dan Soroti Keberhasilan 100 Hari Kepemimpinannya

Ketua Umum DPP Partai Gerindra sekaligus Presiden ke-8 RI, Prabowo Subianto, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, dalam pidatonya pada peringatan HUT ke-17 Partai Gerindra yang digelar di GICC, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan pentingnya menghormati para pemimpin terdahulu dan mengapresiasi kebaikan yang telah mereka lakukan bagi bangsa.

“Terima kasih Pak Jokowi, terima kasih. Kita harus menghormati dan mencari kebaikan, bukan keburukan. Semua pemimpin sebelum kita, semua wakil presiden, memiliki jasa dan kontribusi bagi negeri ini,” ucapnya.

Prabowo juga mengakui bahwa setiap pemimpin pasti memiliki kekurangan, tetapi hal itu tidak mengurangi niat dan usaha mereka dalam membangun Indonesia. Menurutnya, dari kesalahan tersebut, bangsa dapat belajar untuk terus maju dan berkembang.

Sebagai refleksi atas 100 hari kepemimpinannya, Prabowo menyebut bahwa berbagai langkah telah diambil, tetapi perjalanan masih panjang.

“Dalam 100 hari, Alhamdulillah kita telah melakukan banyak hal. Namun, ini baru permulaan. Rakyat mengharapkan lebih, dan kita tidak boleh merasa puas,” tegasnya.

Ia menilai bahwa transisi kepemimpinan dari Presiden Jokowi kepadanya berjalan dengan lancar, bahkan menjadi salah satu yang terbaik dalam sejarah, baik di Indonesia maupun di dunia.

“Di negara lain, kita melihat gejolak dalam pergantian kepemimpinan. Ada rakyat yang kehilangan tempat tinggal, ada konflik internal di jajaran militer. Tapi kita bersyukur, pemimpin kita tidak membiarkan hal itu terjadi,” ujarnya.

Prabowo juga mengapresiasi peran Jokowi dalam membantu kelancaran transisi pemerintahan.

“Pak Jokowi telah membantu. Bahkan sebelum saya dilantik, beliau sudah menyiapkan banyak hal. Jadi, pencapaian 100 hari ini bisa dibilang merupakan hasil kerja yang sudah dimulai sejak 200 hari sebelumnya,” kata Prabowo.

Salah satu program unggulan yang menjadi sorotan dalam pidatonya adalah Badan Gizi Nasional (BGN). Ia menegaskan bahwa percepatan implementasi program ini tidak lepas dari kebijakan Jokowi sebelum lengser dari jabatannya.

“Siapa yang membentuk BGN? Siapa yang menandatangani pembentukannya? Itu adalah Pak Joko Widodo, sebelum Oktober,” ungkapnya.

Dengan adanya BGN, program pemenuhan gizi nasional dapat berjalan lebih cepat.

“Saat ini, sudah ada 770 ribu anak yang menerima manfaat dari program ini. Pada akhir Februari, targetnya meningkat menjadi 1 juta anak, dan pada Juli diharapkan bisa mencapai 6 juta anak,” pungkasnya.

Categories
Berita Nasional Home

Program Makan Bergizi Gratis Sumbang 0,7% ke PDB, Buka Peluang Besar bagi Masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memberikan kontribusi sebesar 0,7% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Program ini juga telah melibatkan sekitar 185.000 pekerja dan berpotensi mengurangi tingkat kemiskinan hingga 0,19%.

Sri Mulyani menggambarkan besarnya skala program ini seperti mengadakan pesta pernikahan setiap hari selama satu tahun penuh. Pemerintah menyiapkan makanan bergizi gratis melalui 5.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setiap harinya.

“Jika Anda menggelar resepsi pernikahan dengan 500 hingga 1.000 tamu dalam waktu 6 bulan hingga satu tahun, maka program MBG ini setara dengan pesta pernikahan setiap hari di ribuan fasilitas,” ungkap Sri Mulyani dalam Mandiri Investment Forum 2025 di Jakarta pada Selasa (11/2/2025).

Saat ini, program MBG telah menjangkau 350.000 sekolah dan lebih dari 90 juta siswa di seluruh Indonesia, dengan distribusi makanan bergizi dilakukan lima hari dalam seminggu.

Istana Negara menyatakan bahwa pemerintah terus memantau serta mengevaluasi pelaksanaan program MBG dengan mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan siswa penerima manfaat.

“Badan Gizi Nasional (BGN) yang bertugas memantau dan mengevaluasi program ini terus melakukan perbaikan setiap hari berdasarkan masukan dari masyarakat, mitra, maupun siswa,” kata Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi pada Jumat (7/2/2025).

Ia menegaskan bahwa evaluasi rutin menjadi bagian dari penyempurnaan program, terutama saat program MBG tengah memasuki tahap ekspansi setelah berjalan selama satu bulan.

Sementara itu, Kepala BGN, Dadan Hindayana, memastikan bahwa tidak ada mitra MBG yang mundur dari kemitraan. Menurutnya, pihak yang tidak lolos hanya yang tidak memenuhi persyaratan saat proses verifikasi.

“Kami memastikan pembayaran kepada mitra sudah terpenuhi, dan program ini berjalan optimal berkat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Polri, TNI, BIN, NU, Muhammadiyah, dan lainnya,” jelas Dadan.

Ia juga menegaskan bahwa program MBG masih memiliki peluang besar bagi masyarakat yang ingin bergabung sebagai mitra.

“Saat ini cakupan program baru mencapai 0,8%. Pada pertengahan Februari diperkirakan akan meningkat menjadi 1,5%. Masih ada 98,5% peluang yang tersedia, jadi masyarakat tidak perlu khawatir ketinggalan,” pungkasnya.