Chacha Frederica mengungkapkan kerinduannya yang mendalam terhadap Kota Kendal, tempat yang telah menjadi bagian penting dalam perjalanan hidupnya. Selama beberapa tahun terakhir, ia tinggal di Kendal bersama sang suami, Dico Ganinduto, yang menjabat sebagai Bupati. Namun, setelah masa kepemimpinan suaminya berakhir, mereka harus meninggalkan kota tersebut.
Bagi Chacha, Kendal bukan hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga menjadi bagian dari proses pendewasaan dirinya. Ia merasakan banyak dinamika kehidupan di sana, bertemu dengan orang-orang dari berbagai latar belakang, suku, budaya, dan agama. Semua itu mengajarkannya banyak hal tentang kehidupan dan kerja sama.
Saat harus pindah ke Jakarta, Chacha merasakan perpisahan itu begitu emosional. Banyak kenangan yang ia tinggalkan, termasuk rumah dinas yang sudah dianggap seperti milik sendiri. Ia dan timnya bahkan menanam banyak pohon di sana, menjadikannya tempat yang penuh kenangan. Ia merasa begitu terikat dengan tanaman-tanamannya hingga seolah berbicara dengan mereka sebelum pergi.
Tak hanya tumbuhan, namun hewan-hewan peliharaannya seperti kambing, ayam, burung, dan ikan masih berada di Kendal. Karena itu, ia dan suaminya sudah merencanakan untuk kembali ke kota tersebut suatu hari nanti, setidaknya untuk mengunjungi dan melihat kondisi hewan-hewan yang mereka tinggalkan. Bagi Chacha, Kendal akan selalu menjadi bagian penting dalam hidupnya, penuh dengan kenangan indah yang tak tergantikan.