Categories
Berita Nasional Hiburan & Selebriti Home

Keindahan Ramadan di Mata Shireen Sungkar: Warisan Kenangan untuk Buah Hati

Sejak kecil, Shireen Sungkar selalu menantikan datangnya bulan Ramadan. Bersama sang kakak, Zaskia Sungkar, ia merasakan kehangatan yang diciptakan oleh kedua orang tuanya, terutama ayahnya yang selalu menjadi sosok utama dalam momen ibadah mereka. Shireen mengingat betul bagaimana Ramadan di masa kecilnya terasa begitu istimewa, terutama saat ayahnya mengajak mereka tarawih bersama.

Kini, setelah menjadi seorang ibu, Shireen berusaha menciptakan suasana yang sama bagi kedua anaknya. Ia ingin menanamkan rasa cinta terhadap Ramadan sejak dini, agar anak-anaknya kelak juga merindukan bulan penuh berkah ini. Salah satu cara yang ia terapkan adalah membangunkan sahur dengan lembut, seperti yang dulu dilakukan ayahnya. Baginya, cara ini lebih menyenangkan dibanding membangunkan anak-anak dengan tergesa-gesa.

Bersama sang suami, Teuku Wisnu, Shireen berupaya membangun suasana Ramadan yang nyaman dan penuh kebersamaan. Mereka berusaha mengurangi kesibukan di luar rumah agar dapat lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Dengan begitu, mereka berharap anak-anaknya akan mengenang Ramadan sebagai momen yang penuh kehangatan dan kebersamaan, bukan sebagai kewajiban yang terasa berat.

Shireen percaya bahwa menciptakan suasana yang positif dalam keluarga selama Ramadan akan membuat anak-anak tumbuh dengan kecintaan terhadap ibadah. Ia ingin mereka merasakan kebahagiaan yang sama seperti yang ia alami dulu—sebuah kenangan indah yang akan mereka bawa hingga dewasa.

Categories
Berita Nasional Hiburan & Selebriti Home

Rindu Mendalam Chacha Frederica pada Kendal, Kota yang Mengajarkannya Banyak Hal

Chacha Frederica mengungkapkan kerinduannya yang mendalam terhadap Kota Kendal, tempat yang telah menjadi bagian penting dalam perjalanan hidupnya. Selama beberapa tahun terakhir, ia tinggal di Kendal bersama sang suami, Dico Ganinduto, yang menjabat sebagai Bupati. Namun, setelah masa kepemimpinan suaminya berakhir, mereka harus meninggalkan kota tersebut.

Bagi Chacha, Kendal bukan hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga menjadi bagian dari proses pendewasaan dirinya. Ia merasakan banyak dinamika kehidupan di sana, bertemu dengan orang-orang dari berbagai latar belakang, suku, budaya, dan agama. Semua itu mengajarkannya banyak hal tentang kehidupan dan kerja sama.

Saat harus pindah ke Jakarta, Chacha merasakan perpisahan itu begitu emosional. Banyak kenangan yang ia tinggalkan, termasuk rumah dinas yang sudah dianggap seperti milik sendiri. Ia dan timnya bahkan menanam banyak pohon di sana, menjadikannya tempat yang penuh kenangan. Ia merasa begitu terikat dengan tanaman-tanamannya hingga seolah berbicara dengan mereka sebelum pergi.

Tak hanya tumbuhan, namun hewan-hewan peliharaannya seperti kambing, ayam, burung, dan ikan masih berada di Kendal. Karena itu, ia dan suaminya sudah merencanakan untuk kembali ke kota tersebut suatu hari nanti, setidaknya untuk mengunjungi dan melihat kondisi hewan-hewan yang mereka tinggalkan. Bagi Chacha, Kendal akan selalu menjadi bagian penting dalam hidupnya, penuh dengan kenangan indah yang tak tergantikan.