Categories
Berita Nasional Hiburan & Selebriti Home

Hadiah Spesial Sarwendah untuk Betrand Peto di Usia 20 Tahun

Penyanyi muda Betrand Peto Putra Onsu merayakan ulang tahunnya yang ke-20 pada Jumat (14/3). Dalam momen istimewa tersebut, sang ibu, Sarwendah, memberikan hadiah berupa sebuah mobil listrik mewah. Sarwendah memilih kendaraan ini karena lebih hemat bahan bakar dibandingkan mobil konvensional. Selain itu, ia juga mempertimbangkan kenyamanan putranya, mengingat mobil sebelumnya kerap mengalami masalah dan harus masuk bengkel. “Beberapa kali mobilnya masuk bengkel, jadi saat itu dia tidak punya pilihan lain. Karena menurutnya, mobil yang lain terlalu besar,” ujar Sarwendah saat ditemui di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat.

Onyo, sapaan akrab Betrand, mengungkapkan rasa bahagia dan syukur atas perhatian serta kasih sayang ibunya. Ia merasa Sarwendah selalu mengutamakan kebahagiaan anak-anaknya sebelum dirinya sendiri. “Bunda selalu mendahulukan anaknya, baru keperluan dirinya sendiri. Aku bersyukur banget, cuma sekali ngomong, minggu lalu misalnya, beberapa minggu kemudian dibahas lagi. Daya ingat Bunda untuk anak-anaknya luar biasa,” kata Onyo penuh haru. Tak hanya mobil baru, Sarwendah juga menghadiahkan Betrand pakaian mewah yang harganya mencapai puluhan juta rupiah. Meski awalnya merasa sayang untuk memakainya, Onyo mengaku sangat menyukai pilihan busana tersebut.

Memasuki usia 20 tahun, Betrand menyadari bahwa tanggung jawabnya semakin besar, terutama sebagai anak sulung. Ia ingin menjadi panutan bagi adik-adiknya dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. “Bedanya sekarang aku sudah tidak di usia belasan lagi, sudah 20 tahun. Rasanya aku sudah besar dan tanggung jawabku semakin besar juga,” ujarnya. Sementara itu, Sarwendah berharap putranya tumbuh menjadi pribadi yang jujur, bertanggung jawab, dan membawa pengaruh positif bagi sekitarnya.

Categories
Berita Nasional Hiburan & Selebriti Home

Rich Brian Hadirkan Kejutan di Album Baru, Gaet Keenan Nasution

Rich Brian, rapper asal Indonesia, siap kembali meramaikan industri musik dengan merilis album ketiganya yang berjudul Where Is My Head? pada 23 Mei mendatang. Album ini menjadi salah satu rilisan yang paling dinantikan oleh penggemarnya, terutama setelah Brian menggoda publik dengan sebuah video teaser berdurasi 1 menit 23 detik. Dalam video tersebut, terdengar suara penyanyi senior Keenan Nasution menyanyikan potongan lirik “membentang kurnia dewata.” Lirik ini berasal dari lagu legendaris Cakrawala Senja, ciptaan Fariz RM, yang pertama kali dinyanyikan oleh Keenan dalam album Di Batas Angan-Angan pada 1978.

Kehadiran Keenan dalam proyek ini menjadi kejutan yang tak terduga bagi banyak orang, termasuk dirinya sendiri. Ia mengaku terkejut sekaligus antusias saat melihat teaser tersebut dan merasa bangga bisa menjadi bagian dari karya terbaru Rich Brian. Menurut Keenan, lagu Cakrawala Senja akan masuk dalam album terbaru Brian dan saat ini masih dalam tahap mixing sebelum akhirnya dirilis ke publik. Rencananya, lagu ini akan tersedia di Indonesia pada bulan Juni. Tak hanya itu, Brian juga dikabarkan akan datang ke Indonesia sekitar Juni atau Juli 2025 untuk mempromosikan albumnya secara langsung.

Sejak debutnya di industri musik, Rich Brian telah membuktikan dirinya sebagai salah satu musisi Indonesia yang sukses di kancah internasional. Album studio pertamanya, Amen, yang dirilis pada 2018, berhasil menembus peringkat 18 di Billboard 200 Amerika Serikat, menjadikannya sebagai musisi hip-hop Asia pertama yang mencapai prestasi tersebut. Selanjutnya, pada 2019, ia meluncurkan album kedua bertajuk The Sailor, yang semakin memperkuat identitas musiknya. Selain dua album studio, Brian juga sempat merilis dua album mini, yaitu 1999 pada 2020 dan Brightside pada 2022.

Dengan hadirnya Where Is My Head?, Brian kembali menunjukkan perkembangan musikalitasnya, kali ini dengan nuansa yang lebih berani dan eksploratif. Keterlibatan Keenan Nasution dalam album ini menjadi bukti bahwa Brian terus mencari cara untuk menghubungkan musiknya dengan berbagai generasi, menggabungkan elemen klasik dengan gaya modernnya yang khas. Kehadiran musisi legendaris Indonesia dalam albumnya tentu akan memberikan warna baru yang menarik, tidak hanya bagi penggemar hip-hop, tetapi juga bagi pencinta musik tanah air secara luas.

Para penggemar kini semakin tidak sabar menantikan perilisan penuh album ini dan ingin melihat bagaimana kolaborasi antara Rich Brian dan Keenan Nasution akan terwujud dalam bentuk karya yang unik. Apakah Where Is My Head? akan kembali membawa Brian ke puncak tangga lagu seperti rilisan sebelumnya? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Categories
Berita Nasional Hiburan & Selebriti Home

Audy Item Kembali Bersinar Lewat Lagu Akhir Kisah Kita

Audy Item kembali menghiasi industri musik Tanah Air dengan merilis lagu Akhir Kisah Kita. Lagu yang diciptakan oleh Dea Bamba dan Yai Item ini sebelumnya dipopulerkan oleh band Goodtimes. Kali ini, Audy membawakan versi terbarunya di bawah naungan Allodya Music yang bekerja sama dengan Uwais Entertainment. Aransemen ulang yang digarap oleh Ray Prasetya, dengan tambahan sentuhan gitar khas dari Yai Item, memberikan nuansa yang lebih personal dan emosional.

Keputusan Audy untuk kembali ke dunia musik berawal dari kerinduannya terhadap proses kreatif di studio serta interaksi dengan para musisi. Ia merasa lagu ini sangat cocok dengan karakter vokalnya, sekaligus menjadi sarana untuk menyampaikan emosi yang mendalam kepada para pendengarnya. Akhir Kisah Kita mengisahkan kepedihan sebuah perpisahan yang terjadi tanpa alasan yang jelas, menggambarkan perasaan terpuruk seseorang yang harus menerima kenyataan pahit dan berusaha bangkit dari impian yang telah kandas.

Proses rekaman lagu ini memakan waktu sekitar empat bulan, melibatkan berbagai profesional di bidangnya, termasuk Irvnat sebagai vocal director. Audy mengaku menikmati setiap tahap produksi, meski memakan waktu cukup lama, hasil akhirnya sangat memuaskan dan membuatnya bangga. Tak hanya merilis lagu, Audy juga telah menyelesaikan video klip dengan konsep film pendek yang disutradarai oleh Yudha Mancha Prakarsa.

Audy berharap lagu ini bisa menyentuh hati para pencinta musik Indonesia dan menjadi obat rindu bagi para penggemarnya. Ia pun mengisyaratkan adanya proyek musik baru di masa mendatang, baik dalam bentuk single maupun album, sebagai bukti bahwa musik tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya.

Categories
Berita Nasional Hiburan & Selebriti Home

Hindia dan Suara Ibu Sumarsih: Sebuah Pengingat dalam Mixtape Terbaru

Baskara Putra, atau lebih dikenal dengan Hindia, kembali menghadirkan karya yang sarat makna dalam mixtape terbarunya berjudul Doves, ’25 on Blank Canvas yang dirilis pada Senin, 24 Februari. Salah satu track yang mencuri perhatian adalah (kamis), di mana Hindia menyertakan rekaman wawancara dengan Sumarsih, ibu dari Bernardinus Realino Norma Irmawan atau Wawan, mahasiswa Universitas Atma Jaya yang menjadi korban dalam Tragedi Semanggi I tahun 1998. Dalam rekaman tersebut, Ibu Sumarsih mengenang sosok Wawan serta kejadian yang menimpanya, sekaligus menyuarakan perjuangannya untuk menuntut pertanggungjawaban atas pelanggaran HAM berat yang terjadi di Indonesia.

Informasi mengenai keterlibatan Ibu Sumarsih dalam mixtape ini juga dibagikan melalui akun X @jolayjali, yang memperlihatkan momen Hindia saat mewawancarai Sumarsih dengan menggunakan ponselnya. Akun tersebut juga mengapresiasi upaya Hindia dan tim dalam mengangkat kisah ini sebagai bagian dari upaya pengungkapan kebenaran. Track (kamis) yang berdurasi lebih dari empat menit ini kemudian disambung dengan lagu anak itu belum pulang, memperkuat narasi yang dihadirkan dalam mixtape tersebut.

Menurut pernyataan resmi dari label Sun Eater, mixtape Doves, ‘25 on Blank Canvas merupakan bentuk ekspresi spontan Hindia terhadap berbagai kejadian yang dialaminya sepanjang penghujung 2024. Mixtape ini menawarkan eksplorasi musikal yang memadukan unsur gitar dan elektronik, serta menggabungkan lirik berbahasa Indonesia dan Inggris. Kini, mixtape tersebut sudah dapat dinikmati di berbagai platform musik digital, sementara video liriknya tersedia di kanal YouTube Hindia.