Categories
Berita Internasional Home

Justin Trudeau Berusaha Jalin Komunikasi dengan Donald Trump Terkait Kebijakan Tarif AS

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berusaha menghubungi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sejak pelantikan Trump pada 20 Januari. Trudeau berharap dapat segera berbicara dengan Trump dalam waktu dekat. Dalam konferensi pers, Trudeau menyatakan, “Saya telah mencoba menghubungi Donald Trump sejak pelantikannya dan berharap dapat berbicara dengannya segera.” Upaya ini menunjukkan pentingnya hubungan antara kedua negara tetangga yang memiliki hubungan dagang dan kerjasama ekonomi yang erat.

Sebelumnya, Trump mengeluarkan kebijakan yang memberlakukan tarif impor terhadap barang-barang dari Kanada, Meksiko, dan China. AS mengenakan tarif 25 persen terhadap hampir semua barang impor dari Kanada, kecuali sumber daya energi yang dikenakan tarif lebih rendah, yaitu 10 persen. Tarif yang sama sebesar 25 persen juga diterapkan pada barang-barang dari Meksiko, sementara China mendapat tambahan tarif 10 persen selain yang sudah ada sebelumnya. Kebijakan ini menambah ketegangan perdagangan global, terutama karena ketiga negara tersebut merupakan mitra dagang utama AS.

Dekrit Trump tersebut juga memberikan opsi untuk menaikkan tarif lebih lanjut jika negara-negara tersebut melakukan tindakan balasan terhadap kebijakan Washington. Trump menjelaskan bahwa tarif ini diterapkan karena Kanada diduga bertanggung jawab atas penyelundupan narkoba dalam jumlah besar ke Amerika Serikat. Selain itu, Trump juga menuduh bahwa narkoba masuk ke AS melalui Meksiko dan diproduksi di China. Kebijakan tarif ini berisiko menambah ketegangan lebih jauh, dengan kemungkinan dampak negatif bagi perekonomian global. Trudeau mengharapkan dialog konstruktif dapat terjadi untuk meredakan ketegangan ini dan menemukan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.

Categories
Berita Internasional Home

Jepang Cemas Dampak Tarif AS Terhadap Ekonomi Global, Menteri Keuangan Soroti Potensi Inflasi

Jepang telah mengungkapkan “keprihatinan serius” terkait dampak ekonomi yang mungkin ditimbulkan oleh kebijakan tarif baru yang diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap sejumlah negara, termasuk China, Kanada, dan Meksiko. Menteri Keuangan Jepang, Katsunobu Kato, mengungkapkan kekhawatirannya mengenai dampak dari kebijakan ini terhadap perekonomian global, dengan fokus pada potensi gangguan perdagangan internasional. Hal ini disampaikan dalam sebuah wawancara televisi, yang dilaporkan oleh kantor berita Kyodo.

Kato menekankan pentingnya melakukan “penilaian menyeluruh” terkait pergerakan nilai tukar, yang dapat dipengaruhi oleh kebijakan moneter AS, serta dampak langsung dari tarif tinggi tersebut terhadap ekonomi Jepang. AS merupakan salah satu mitra dagang utama Jepang, sehingga setiap perubahan kebijakan yang signifikan dari AS akan mempengaruhi perekonomian Jepang, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pada hari Sabtu lalu, Presiden AS, Donald Trump, memerintahkan penerapan tarif baru sebesar 25 persen untuk barang impor dari Kanada dan Meksiko, sementara tarif tambahan sebesar 10 persen dikenakan terhadap barang-barang yang berasal dari China. Keputusan tersebut memicu reaksi keras dari ketiga negara yang terdampak, yang tidak hanya mengkritik kebijakan ini, tetapi juga mengancam untuk membalas dengan kebijakan serupa.

Kanada, misalnya, langsung mengumumkan tarif balasan sebesar 25 persen terhadap produk-produk dari AS. Kato mengingatkan bahwa Jepang perlu mengkaji dengan cermat dampak dari kebijakan tersebut, terutama dalam menghadapi potensi inflasi yang bisa timbul akibat tarif tinggi yang diterapkan oleh Washington. Ini menunjukkan pentingnya kerjasama internasional dan penanganan yang hati-hati terhadap kebijakan perdagangan untuk menjaga stabilitas ekonomi global.