Categories
Berita Nasional Hiburan & Selebriti Home

Menemukan Makna Hidup: Perjalanan Shireen Sungkar dari Dunia Hiburan ke Ketenangan Hati

Sejak usia 14 tahun, Shireen Sungkar telah berkecimpung di dunia hiburan, menjalani rutinitas syuting yang padat. Hidupnya saat itu hanya berputar pada satu hal, yaitu mencari uang. Hingga lulus kuliah, ia masih terus bekerja, merasa kehidupannya monoton dan tidak memiliki ruang untuk hal lain. Kesibukan tersebut membuatnya seolah kehilangan makna hidup yang lebih dalam.

Namun, segalanya berubah ketika ia menjadi seorang ibu. Shireen mulai menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak hanya datang dari materi semata. Ia pun memutuskan untuk mengurangi aktivitas di dunia hiburan agar bisa lebih banyak meluangkan waktu untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Kepada anak-anaknya, ia kerap berbagi pengalaman dan alasan di balik keputusannya. Jika mereka bertanya mengapa dirinya memilih jalan berbeda dari sebelumnya, Shireen dengan tulus menjawab bahwa dulu ia merasa mudah mencari uang, tetapi hatinya tidak merasakan ketenangan.

Shireen meyakini bahwa kebahagiaan sejati hadir ketika seseorang memiliki hubungan yang dekat dengan Allah. Hal ini menjadi prinsip yang selalu ia tanamkan kepada anak-anaknya. Baginya, sebanyak apa pun harta yang dimiliki, jika tidak memiliki ridha Allah, kebahagiaan itu tidak akan pernah utuh. Meski perjalanan ini tidak mudah, Shireen berusaha untuk tetap teguh pada pendiriannya. Ia menyadari bahwa mempertahankan keistiqamahan adalah tantangan berat, tetapi dengan pertolongan Allah, ia yakin bisa terus berjalan di jalan yang telah ia pilih.

Categories
Berita Nasional Hiburan & Selebriti Home

Keindahan Ramadan di Mata Shireen Sungkar: Warisan Kenangan untuk Buah Hati

Sejak kecil, Shireen Sungkar selalu menantikan datangnya bulan Ramadan. Bersama sang kakak, Zaskia Sungkar, ia merasakan kehangatan yang diciptakan oleh kedua orang tuanya, terutama ayahnya yang selalu menjadi sosok utama dalam momen ibadah mereka. Shireen mengingat betul bagaimana Ramadan di masa kecilnya terasa begitu istimewa, terutama saat ayahnya mengajak mereka tarawih bersama.

Kini, setelah menjadi seorang ibu, Shireen berusaha menciptakan suasana yang sama bagi kedua anaknya. Ia ingin menanamkan rasa cinta terhadap Ramadan sejak dini, agar anak-anaknya kelak juga merindukan bulan penuh berkah ini. Salah satu cara yang ia terapkan adalah membangunkan sahur dengan lembut, seperti yang dulu dilakukan ayahnya. Baginya, cara ini lebih menyenangkan dibanding membangunkan anak-anak dengan tergesa-gesa.

Bersama sang suami, Teuku Wisnu, Shireen berupaya membangun suasana Ramadan yang nyaman dan penuh kebersamaan. Mereka berusaha mengurangi kesibukan di luar rumah agar dapat lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Dengan begitu, mereka berharap anak-anaknya akan mengenang Ramadan sebagai momen yang penuh kehangatan dan kebersamaan, bukan sebagai kewajiban yang terasa berat.

Shireen percaya bahwa menciptakan suasana yang positif dalam keluarga selama Ramadan akan membuat anak-anak tumbuh dengan kecintaan terhadap ibadah. Ia ingin mereka merasakan kebahagiaan yang sama seperti yang ia alami dulu—sebuah kenangan indah yang akan mereka bawa hingga dewasa.