Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali membuat langkah kontroversial dengan menunjuk Linda McMahon sebagai Menteri Pendidikan. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, terutama karena Trump sebelumnya telah menyuarakan niatnya untuk membubarkan Kementerian Pendidikan.
Pada 19 November, Trump secara resmi mengumumkan bahwa McMahon akan memimpin departemen tersebut. Nama Linda McMahon sendiri sudah tidak asing di dunia politik dan bisnis. Ia adalah mantan eksekutif WWE (World Wrestling Entertainment) serta salah satu penyumbang utama Partai Republik. Selain itu, McMahon pernah menjabat sebagai Administrator Small Business Administration (SBA) selama masa kepemimpinan Trump.
Dalam pernyataannya, Trump menyebut bahwa pengalaman panjang McMahon dalam kepemimpinan dan bisnis akan membantunya mengelola pendidikan di AS. Ia juga menegaskan bahwa istri dari Vince McMahon ini memiliki visi yang dapat memberdayakan generasi muda Amerika agar lebih unggul secara global.
Namun, keputusan ini menimbulkan banyak pertanyaan. Pasalnya, Trump selama masa kampanyenya berulang kali mengusulkan pembubaran Kementerian Pendidikan, dengan alasan anggaran yang terlalu besar serta dugaan adanya banyak staf yang tidak kompeten. Oleh karena itu, sejumlah pihak menduga bahwa penunjukan McMahon sebenarnya bertujuan untuk mengawasi proses penghentian operasional kementerian tersebut.
Strategi Pembubaran Kementerian Pendidikan
Menurut sumber dari pemerintahan AS yang dikutip oleh CNN, terdapat dua strategi utama yang sedang dipertimbangkan untuk membubarkan Kementerian Pendidikan:
- Melalui Keputusan Eksekutif – Menteri Pendidikan akan diminta untuk merampingkan struktur kementerian dengan memangkas anggaran dan mengurangi departemen secara bertahap.
- Melalui Persetujuan Kongres – Trump dan timnya akan mendorong Kongres untuk mengeluarkan undang-undang resmi yang memungkinkan pembubaran kementerian tersebut.
Meskipun rencana ini masih perlu mendapat persetujuan dari Kongres, Trump secara terbuka menyatakan bahwa ia ingin McMahon “kehilangan pekerjaannya”. Pernyataan tersebut disampaikannya pada 4 Februari, dengan maksud bahwa tugas utama McMahon adalah memastikan kementerian ini tidak lagi beroperasi di masa mendatang.
“Saya mengatakan kepada Linda, ‘Saya harap Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan mengeluarkan diri Anda dari pekerjaan itu.’ Saya ingin dia keluar dari pekerjaannya di Kementerian Pendidikan,” ucap Trump.
Linda McMahon Hadapi Uji Kelayakan di Tengah Kritik Demokrat
Sejak diumumkan sebagai calon Menteri Pendidikan, McMahon belum menjalani fit and proper test seperti calon menteri lainnya. Uji kepatutan dan kelayakan ini baru akan dilaksanakan pada Kamis (13/2), dan diperkirakan akan menjadi ajang perlawanan dari kubu Demokrat, yang secara terbuka menolak kebijakan Trump terkait pendidikan.
Sementara itu, Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE) yang dipimpin oleh Elon Musk turut mendukung wacana pembubaran Kementerian Pendidikan sebagai bagian dari upaya efisiensi birokrasi.
Di sisi lain, puluhan pegawai Kementerian Pendidikan telah diminta mengambil cuti berbayar, menyusul kebijakan Trump untuk “membersihkan” pegawai yang terkait dengan program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi. Langkah ini pun menuai kritik tajam dari kelompok pendukung hak-hak sipil.
Dengan dinamika politik yang terus berkembang, masa depan Kementerian Pendidikan AS masih menjadi tanda tanya besar. Apakah Linda McMahon benar-benar akan memimpin kementerian ini menuju reformasi, atau justru menjalankan mandat untuk membubarkannya? Waktu yang akan menjawab.