Bupati Bogor, Rudy Susmanto, mengungkapkan bahwa Mahkota Binokasih Sanghyang Pake akan tiba di Cibinong pada Senin, 21 April, untuk disambut dengan penuh sakralitas. Mahkota yang memiliki sejarah panjang ini, merupakan simbol penting dari Kerajaan Sunda. Kehadirannya di tanah Pajajaran telah lama dinantikan, namun baru kini terealisasi setelah Mahkota ini diperoleh dari Keraton Sumedang Larang.
Rudy menyebutkan bahwa Pemkab Bogor tidak akan menggelar kirab secara mewah, tetapi akan mengutamakan kesakralan acara tersebut. Mahkota seberat 8 kilogram ini akan dikenalkan sebagai bagian dari sejarah kebudayaan yang mengakar kuat di Kabupaten Bogor. Kirab ini juga menjadi bagian dari peringatan Hari Kartini pada 21 April, sekaligus Hari Jadi Bogor yang ke-543.
Bupati Bogor mengajak masyarakat dan aparatur daerah untuk mengenakan pakaian adat khas Sunda dalam acara ini. Selain itu, Pemkab Bogor juga menyiapkan 2.500 jajanan gratis untuk masyarakat, yang disediakan dengan melibatkan pedagang kaki lima. Ini sebagai bentuk kepedulian dan kebersamaan dalam merayakan budaya.
Mahkota Binokasih Sanghyang Pake, yang merupakan benda pusaka Kerajaan Sunda, kini berpindah ke Kerajaan Sumedanglarang. Radya Anom Luky Djohari Soemawinata, dari Kerajaan Sumedanglarang, menjelaskan bahwa mahkota ini bukan hanya simbol pusaka, tetapi juga lambang kasih sayang, kebijaksanaan, dan identitas budaya Sunda. Dengan membawa mahkota ini ke Kabupaten Bogor, kirab ini diharapkan dapat memperkenalkan kembali jati diri bangsa yang berakar pada peradaban Nusantara.