Tim Medis Darurat (EMT) dari Komite Penyelamatan Darurat Medis (MER-C) ke-7 resmi membuka layanan poliklinik di Rumah Sakit Bedah Saraf dan Manajemen Nyeri Al Awda, Gaza Utara.
Dalam rilis pers yang disampaikan pada Kamis, MER-C menyatakan bahwa Tim EMT telah mulai bertugas di RS Al Awda sejak 2 Februari 2025. Layanan poliklinik ini dibuka dua kali dalam sepekan, yaitu setiap Minggu dan Rabu, dari pukul 09.00 hingga 14.00 waktu setempat. Sementara itu, pada hari-hari lainnya, tim medis ini turut membantu layanan kesehatan di Rumah Sakit Indonesia.
Salah satu dokter spesialis bedah saraf dalam tim, dr. Eka Budhi Satyawardhana, SpBS, menjelaskan bahwa tujuan utama pembukaan layanan poliklinik ini adalah untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan spesialis serta mengurangi lonjakan pasien non-darurat di unit gawat darurat (UGD).
“Saat ini, saya hanya melakukan kontrol pasien terkait bedah saraf. Sementara itu, untuk tindakan operasi, kami telah melakukan asesmen di RS Indonesia, dan insyaallah satu ruang operasi sudah bisa dibuka, tinggal menambahkan alat anestesi. Di RS Al Awda pun, insyaallah, operasi bedah saraf dapat segera dilakukan,” ujar dr. Eka.
Selain poliklinik bedah saraf dan manajemen nyeri, Tim EMT MER-C juga turut membantu menangani pasien di UGD rumah sakit. Mengingat banyak fasilitas kesehatan di Gaza masih belum beroperasi secara optimal, RS Al Awda sering mengalami kepadatan pasien, dengan jumlah kunjungan UGD yang mencapai lebih dari 400 orang per hari.
Tim EMT MER-C ke-7 terdiri dari empat relawan medis yang terdiri atas satu dokter spesialis penyakit dalam dan emergensi, satu dokter spesialis penyakit dalam, satu dokter spesialis bedah saraf, serta satu perawat. Mereka berhasil memasuki Jalur Gaza pada 28 Januari 2025 dan mencapai Gaza Utara pada 30 Januari 2025.
Dengan kedatangan tim ke-7 ini, total relawan MER-C yang berada di Gaza kini berjumlah lima orang, termasuk satu liaison officer. Tim ini dijadwalkan untuk bertugas di wilayah tersebut selama sekitar satu setengah bulan.