Aktor senior Tanah Air, Ray Sahetapy, menghembuskan napas terakhir pada usia 68 tahun di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, pada Selasa (1/4). Sebelumnya, ia diketahui menderita stroke sejak 2023 dan sedang menjalani proses pemulihan. Lahir dengan nama lengkap Ferenc Raymond Sahetapy di Donggala, Sulawesi Tengah, pada 1 Januari 1957, Ray telah menorehkan jejak panjang di industri perfilman Indonesia. Ia memulai debutnya pada 1980 dengan berperan sebagai Jaka dalam film Gadis.
Tak hanya di kancah nasional, Ray juga berkesempatan tampil di industri film internasional. Ia sempat terlibat dalam Captain America: Civil War (2016) sebagai seorang juru lelang, meski adegannya tidak ditampilkan dalam film utama. Namun, tiga tahun kemudian, adegan tersebut dimasukkan dalam Infinity Saga Collector’s Edition. Sutradara Joe Russo bahkan mengakui totalitas akting Ray dan berharap bisa bekerja sama lagi dalam proyek Marvel di masa depan.
Sepanjang kariernya, Ray menjadi aktor dengan nominasi terbanyak di Festival Film Indonesia (FFI), dengan tujuh nominasi, enam di antaranya dalam kategori Aktor Terbaik. Beberapa film yang mengantarkannya ke FFI antara lain Ponirah Terpidana (1984), Secangkir Kopi Pahit (1985), dan Kerikil-Kerikil Tajam (1985). Ia juga aktif di dunia teater dan pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) 56.
Di kehidupan pribadinya, Ray menikah dengan Dewi Yull pada 1981 dan dikaruniai empat anak. Meski pernikahan itu berakhir pada 2004, Ray tetap menjadi sosok ayah yang dekat dengan anak-anaknya. Kini, meski ia telah tiada, dedikasi dan karyanya di dunia seni tetap hidup di hati para penggemarnya.