Categories
Home

Dewan Tetua ASEAN: Solusi Baru untuk Menyelesaikan Krisis Myanmar

Profesor Muda Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran (Unpad), Teuku Rezasyah, mengusulkan pembentukan Council of Elders (Dewan Tetua) oleh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sebagai upaya untuk menangani krisis yang terus melanda Myanmar. Usulan tersebut adalah langkah lanjutan setelah pengangkatan Utusan ASEAN untuk Myanmar pada Kamis, 6 Februari 2025.

Menurut Reza, Dewan Tetua ini terdiri dari individu-individu terhormat dari negara anggota ASEAN yang bertindak atas kapasitas pribadi. Sebagai contoh, tokoh-tokoh seperti Megawati Soekarnoputri dari Indonesia, Goh Chok Tong dari Singapura, dan Mahathir Mohamad dari Malaysia bisa diangkat sebagai anggota dewan tersebut. Selain itu, satu orang dari Myanmar yang dipilih oleh pemerintahan Myanmar saat ini juga dapat menjadi bagian dari Dewan Tetua.

Dewan Tetua ini, lanjut Reza, juga dapat terdiri dari berbagai tokoh kemanusiaan, mantan kepala negara, atau guru teladan yang memiliki pengaruh pribadi. Pembentukan dewan ini diharapkan dapat memberikan sinyal kepada Myanmar bahwa masyarakat ASEAN juga menginginkan penyelesaian krisis di negara tersebut, bukan hanya pemerintah ASEAN.

Lebih lanjut, Reza menjelaskan bahwa Dewan Tetua memiliki keleluasaan yang lebih besar untuk berkomunikasi dengan pihak Myanmar dibandingkan dengan pemerintah. Hal ini memberikan peluang untuk mendiskusikan krisis Myanmar dengan lebih efektif, meyakinkan mereka untuk segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengakhiri kekerasan. Reza berharap negara-negara ASEAN tidak terlalu terikat dengan batasan waktu tertentu dalam upaya mereka menyelesaikan krisis ini.