Categories
Berita Internasional Home

Netanyahu Dituding Hamas sebagai Penghambat Gencatan Senjata

Kelompok Hamas mengklaim bahwa hingga kini pembicaraan dengan Israel mengenai tahap kedua kesepakatan gencatan senjata di Gaza belum juga dimulai. Juru bicara Hamas, Abdul Latif al-Qanou, menuding Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sengaja memperlambat proses implementasi perjanjian tersebut untuk kepentingan politiknya.

Menurut al-Qanou, Hamas masih menunggu Israel memenuhi seluruh ketentuan dalam “protokol kemanusiaan” yang telah disepakati sebelumnya. Ia juga menegaskan bahwa pihaknya siap menjalankan perjanjian tersebut sepenuhnya, termasuk setiap tahapan yang telah dirancang dalam kesepakatan awal.

Lebih lanjut, Hamas menuduh Israel menghambat masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza. Bantuan tersebut mencakup fasilitas penampungan sementara seperti rumah mobil dan tenda, serta alat berat yang diperlukan untuk membantu warga sipil yang terdampak konflik. Padahal, menurut Hamas, seluruh bantuan itu merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata tahap pertama, yang seharusnya sudah terealisasi.

Ketegangan Memuncak Setelah Pemulangan Jenazah

Pernyataan Hamas ini muncul beberapa jam sebelum militer Israel mengumumkan bahwa satu dari empat jenazah yang dipulangkan dari Gaza pada Kamis (20/2/2025) ternyata bukan tawanan seperti yang sebelumnya diperkirakan. Hingga saat ini, Hamas belum memberikan tanggapan resmi terhadap klaim tersebut.

Sebelumnya, al-Qanou juga menuding Israel menggunakan senjata yang dilarang secara internasional terhadap warga sipil Palestina. Selain itu, ia mengecam kebijakan pemerintah Israel yang disebutnya berusaha melucuti persenjataan kelompok perlawanan Palestina serta menekan perjuangan rakyat Gaza.

Sebagai respons terhadap meningkatnya ketegangan, al-Qanou menyerukan pembentukan komite investigasi internasional untuk menyelidiki dugaan kejahatan perang yang dilakukan Israel. Hamas menegaskan bahwa mereka akan terus membela hak-hak rakyat Palestina dan mendesak komunitas internasional untuk segera bertindak guna menghentikan konflik yang berkepanjangan ini.

Dengan belum adanya kejelasan mengenai tahap kedua gencatan senjata, hubungan antara Hamas dan Israel tetap tegang. Situasi ini semakin mempersulit upaya perdamaian, sementara warga sipil di Gaza terus menghadapi kondisi yang semakin mengkhawatirkan.