Categories
Berita Nasional Hiburan & Selebriti Home

Tika Bravani dan Luka Lama yang Terbangun di Film Rumah Untuk Alie

Tika Bravani mengungkapkan bahwa dirinya pernah menjadi korban bullying, pengalaman yang hingga kini masih membekas dalam ingatannya. Hal itu membuatnya terpicu saat membaca skenario film Rumah Untuk Alie, di mana ia berperan sebagai Gianla, ibu dari tokoh utama, Alie. Film yang disutradarai oleh Herwin Novianto ini mengisahkan perjalanan seorang anak bungsu bernama Alie Ishala Samantha, yang harus menghadapi perundungan dalam hidupnya. Saat pertama kali membaca naskah, Tika merasakan perasaan tidak nyaman, bahkan mengalami kecemasan dan keringat dingin karena mengingat kembali masa lalunya yang penuh luka akibat perundungan.

Meskipun begitu, pengalaman pribadinya tidak menghambat aktingnya dalam film tersebut. Meski perannya tidak terlalu dominan, Tika tetap berusaha memberikan yang terbaik dengan bersinergi bersama para pemain lainnya. Ia ingin memastikan bahwa meskipun perannya singkat, kehadirannya tetap menjadi elemen penting dalam membentuk perjalanan karakter Alie saat menghadapi perundungan di kemudian hari.

Tika percaya bahwa Rumah Untuk Alie akan memberikan wawasan bagi penonton tentang cara menghadapi dan memahami perundungan yang terjadi di sekitar mereka. Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Lenn Liu dan digarap oleh rumah produksi Falcon Pictures. Kisahnya berpusat pada Alie, seorang anak yang tumbuh dalam keluarga penuh kasih, tetapi hidupnya berubah drastis setelah dituduh sebagai penyebab kematian ibunya. Rencananya, Rumah Untuk Alie akan tayang di bioskop mulai 17 April mendatang.

Categories
Berita Nasional Hiburan & Selebriti Home

Keindahan Ramadan di Mata Shireen Sungkar: Warisan Kenangan untuk Buah Hati

Sejak kecil, Shireen Sungkar selalu menantikan datangnya bulan Ramadan. Bersama sang kakak, Zaskia Sungkar, ia merasakan kehangatan yang diciptakan oleh kedua orang tuanya, terutama ayahnya yang selalu menjadi sosok utama dalam momen ibadah mereka. Shireen mengingat betul bagaimana Ramadan di masa kecilnya terasa begitu istimewa, terutama saat ayahnya mengajak mereka tarawih bersama.

Kini, setelah menjadi seorang ibu, Shireen berusaha menciptakan suasana yang sama bagi kedua anaknya. Ia ingin menanamkan rasa cinta terhadap Ramadan sejak dini, agar anak-anaknya kelak juga merindukan bulan penuh berkah ini. Salah satu cara yang ia terapkan adalah membangunkan sahur dengan lembut, seperti yang dulu dilakukan ayahnya. Baginya, cara ini lebih menyenangkan dibanding membangunkan anak-anak dengan tergesa-gesa.

Bersama sang suami, Teuku Wisnu, Shireen berupaya membangun suasana Ramadan yang nyaman dan penuh kebersamaan. Mereka berusaha mengurangi kesibukan di luar rumah agar dapat lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Dengan begitu, mereka berharap anak-anaknya akan mengenang Ramadan sebagai momen yang penuh kehangatan dan kebersamaan, bukan sebagai kewajiban yang terasa berat.

Shireen percaya bahwa menciptakan suasana yang positif dalam keluarga selama Ramadan akan membuat anak-anak tumbuh dengan kecintaan terhadap ibadah. Ia ingin mereka merasakan kebahagiaan yang sama seperti yang ia alami dulu—sebuah kenangan indah yang akan mereka bawa hingga dewasa.

Categories
Berita Nasional Hiburan & Selebriti Home

Rindu Mendalam Chacha Frederica pada Kendal, Kota yang Mengajarkannya Banyak Hal

Chacha Frederica mengungkapkan kerinduannya yang mendalam terhadap Kota Kendal, tempat yang telah menjadi bagian penting dalam perjalanan hidupnya. Selama beberapa tahun terakhir, ia tinggal di Kendal bersama sang suami, Dico Ganinduto, yang menjabat sebagai Bupati. Namun, setelah masa kepemimpinan suaminya berakhir, mereka harus meninggalkan kota tersebut.

Bagi Chacha, Kendal bukan hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga menjadi bagian dari proses pendewasaan dirinya. Ia merasakan banyak dinamika kehidupan di sana, bertemu dengan orang-orang dari berbagai latar belakang, suku, budaya, dan agama. Semua itu mengajarkannya banyak hal tentang kehidupan dan kerja sama.

Saat harus pindah ke Jakarta, Chacha merasakan perpisahan itu begitu emosional. Banyak kenangan yang ia tinggalkan, termasuk rumah dinas yang sudah dianggap seperti milik sendiri. Ia dan timnya bahkan menanam banyak pohon di sana, menjadikannya tempat yang penuh kenangan. Ia merasa begitu terikat dengan tanaman-tanamannya hingga seolah berbicara dengan mereka sebelum pergi.

Tak hanya tumbuhan, namun hewan-hewan peliharaannya seperti kambing, ayam, burung, dan ikan masih berada di Kendal. Karena itu, ia dan suaminya sudah merencanakan untuk kembali ke kota tersebut suatu hari nanti, setidaknya untuk mengunjungi dan melihat kondisi hewan-hewan yang mereka tinggalkan. Bagi Chacha, Kendal akan selalu menjadi bagian penting dalam hidupnya, penuh dengan kenangan indah yang tak tergantikan.

Categories
Berita Nasional Hiburan & Selebriti Home

Asri Welas Temukan Makna Menerima Diri Lewat Film “Rumput Tetangga”

Aktris Asri Welas mengaku semakin memahami arti menerima diri sendiri melalui film yang dibintanginya, “Rumput Tetangga”. Film produksi RA Pictures ini juga membantunya menyadari dilema yang kerap dihadapi perempuan setelah menikah, yaitu memilih menjadi ibu rumah tangga atau tetap berkarier. Menurut Asri, pilihan ini bukanlah hal mudah karena kedua keputusan memiliki konsekuensi masing-masing. Jika memilih berkarier, perhatian kepada keluarga bisa berkurang, sementara jika fokus pada keluarga, maka karier yang telah dibangun bisa terhenti.

Asri menegaskan bahwa setiap perempuan memiliki hak untuk menentukan pilihannya sendiri dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang sesuai dengan kehidupannya. Dalam film “Rumput Tetangga”, kisah yang diangkat berpusat pada karakter Kirana, yang diperankan oleh Titi Kamal. Kirana adalah sosok perempuan yang semasa SMA aktif dalam berbagai kegiatan, populer, dan memiliki prestasi akademik yang gemilang. Banyak orang mengira ia akan menjadi wanita karier yang sukses, namun kenyataannya, Kirana justru menjadi ibu rumah tangga biasa.

Konflik dalam film ini muncul saat reuni sekolah, ketika salah satu temannya, Diana (Donita), mengklaim bahwa Kirana memiliki karier sukses di bidang public relation. Pernyataan itu membuat Kirana berharap kehidupannya bisa berubah sesuai impiannya. Dalam film ini, Asri berperan sebagai Madame Sri Menyan, seorang peramal nyentrik yang memiliki karakter unik. Demi peran ini, ia harus tampil dengan gaya eksentrik, termasuk mengubah suara khasnya yang melengking dan agak sengau.

Categories
Berita Nasional Hiburan & Selebriti Home

Wendy Walters Tegaskan Tak Pernah Ingin Childfree Saat Menikah dengan Reza Arap

Wendy Walters akhirnya angkat bicara mengenai tuduhan yang menyebut dirinya memilih untuk childfree saat masih menikah dengan Reza Arap. Melalui unggahan di akun Instagramnya, Wendy menegaskan bahwa isu tersebut hanyalah spekulasi tak berdasar dari warganet. Ia menegaskan bahwa sejak awal pernikahannya dengan Reza pada 2021, ia justru ingin memiliki anak. Namun, keinginan itu tidak terwujud hingga akhirnya mereka bercerai pada 2023.

Wendy mengungkapkan bahwa keinginannya untuk memiliki anak sangat kuat karena latar belakang keluarganya. Sebagai seseorang yang berasal dari keluarga broken home dan tumbuh tanpa sosok ayah, ia bercita-cita membangun keluarga harmonis dan memberikan kasih sayang yang utuh kepada anaknya kelak. Pada tahun pertama pernikahannya, ia menyampaikan keinginan tersebut kepada Reza. Namun, Reza mengaku belum siap untuk menjadi seorang ayah. Salah satu alasannya adalah ketakutan tidak bisa ikut berperan aktif dalam mengurus anak karena kesibukan bermain game. Reza lebih memilih agar Wendy yang mengurus anak sepenuhnya dengan bantuan babysitter.

Meskipun kecewa dengan ketidaksiapan Reza, Wendy tetap menghormati keputusan suaminya saat itu. Mereka akhirnya sepakat untuk menunda memiliki anak hingga waktu yang dirasa lebih tepat. Namun, perbedaan prinsip dan berbagai permasalahan dalam rumah tangga mereka semakin mempersulit hubungan keduanya. Seiring berjalannya waktu, hubungan mereka mengalami banyak tantangan yang sulit diselesaikan, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah.

Selain menjelaskan posisinya dalam isu childfree, Wendy juga menanggapi komentar warganet yang kerap memberikan opini tanpa mengetahui fakta sebenarnya. Ia menyayangkan banyaknya orang yang terburu-buru menghakimi keputusan pasangan lain mengenai anak. Wendy menegaskan bahwa keputusan untuk memiliki atau tidak memiliki anak adalah hak pribadi setiap pasangan. Menurutnya, tidak ada yang berhak mengatur atau mencampuri pilihan hidup orang lain, karena setiap pasangan tentu memiliki pertimbangan dan alasan tersendiri.

Wendy juga menekankan bahwa tidak semua pasangan yang belum memiliki anak melakukannya karena tidak ingin. Ada berbagai faktor yang mungkin berperan dalam keputusan tersebut, baik itu kesiapan mental, kondisi keuangan, atau bahkan masalah pribadi yang tidak bisa dijelaskan ke publik. Ia mengajak warganet untuk lebih bijak dalam berkomentar dan tidak mudah terprovokasi oleh spekulasi yang belum tentu benar.

Meskipun perjalanan rumah tangganya dengan Reza telah berakhir, Wendy mengaku sudah berdamai dengan masa lalunya. Ia kini fokus pada kehidupannya sendiri dan berusaha untuk terus berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Bagi Wendy, kebahagiaan tidak hanya berasal dari pernikahan atau memiliki anak, tetapi juga dari bagaimana seseorang bisa menjalani hidupnya dengan penuh kesadaran dan kebebasan memilih jalan yang terbaik untuk dirinya sendiri.

Categories
Berita Nasional Hiburan & Selebriti Home

Peggy Melati Sukma: Antara Dakwah di Indonesia dan Kehidupan Mandiri di New Zealand

Peggy Melati Sukma kembali mengunjungi Indonesia untuk memenuhi sejumlah undangan dakwah. Kehadirannya di Tanah Air kali ini berlangsung sekitar satu minggu. Ia merasa bersyukur dapat kembali bertemu dengan jemaah, sahabat, dan keluarganya. Meskipun aktif berdakwah, Peggy tidak memiliki jadwal pasti mengenai seberapa sering ia pulang ke Indonesia. Namun, ia selalu menyempatkan diri untuk kembali setiap bulan Ramadan, mengingat banyaknya kegiatan dakwah yang berlangsung baik di Indonesia maupun di New Zealand.

Dalam perjalanannya hijrah dan menetap di New Zealand bersama suaminya, Peggy mengaku merindukan berbagai hal dari Indonesia, terutama kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Di sana, ia dan suaminya harus menjalani kehidupan yang lebih mandiri, mulai dari memasak hingga mengurus segala keperluan sendiri tanpa layanan daring seperti yang ada di Indonesia. Salah satu aktivitas yang mereka jalani adalah menyelenggarakan iftar gathering di masjid setiap akhir pekan, di mana mereka memasak sendiri untuk sekitar 100 jemaah.

Meskipun sering merasakan rindu dengan suasana Indonesia, Peggy tidak pernah menyesali keputusannya untuk hijrah dan tinggal di New Zealand. Baginya, ada perbedaan dalam cara menikmati hidup. Di Indonesia, ia menikmati kemudahan dalam mendapatkan makanan dan berbagai kebutuhan, sementara di New Zealand, ia menikmati setiap amal ibadah yang dilakukan, termasuk memasak dan berbagi dengan sesama. Sejak menikah dengan Reza Abdul Jabbar pada awal 2023, Peggy telah beradaptasi dengan kehidupan barunya dan tetap berkomitmen menjalankan dakwah di dua negara.

Categories
Berita Nasional Hiburan & Selebriti Home

Andien Aisyah Siapkan Album, Tiga Lagu Baru, dan Konser Spesial 25 Tahun Berkarya

Andien Aisyah bersiap menyajikan berbagai kejutan bagi para penggemarnya sepanjang tahun 2025. Penyanyi yang telah berkarier selama seperempat abad ini berencana merilis tiga lagu baru sekaligus menggelar konser perayaan 25 tahun berkaryanya. Dalam keterangannya di Menteng, Jakarta Pusat, Andien mengungkapkan bahwa ketiga singel tersebut akan dirilis secara bertahap sepanjang tahun ini. Sementara itu, konser peringatan 25 tahun perjalanan musiknya dijadwalkan berlangsung pada kuartal ketiga 2025. Ia juga menyebut bahwa lagu-lagu barunya akan menjadi bagian dari album kesembilannya yang saat ini masih dalam tahap produksi.

Tak hanya itu, Andien memberi bocoran bahwa dua dari tiga lagu barunya merupakan hasil kolaborasi dengan musisi lain, sementara satu lagu akan ia bawakan sendiri. Namun, ia masih merahasiakan detail mengenai proyek tersebut dan berjanji akan membagikannya di waktu yang tepat. Selain proyek musiknya, Andien juga akan tampil di panggung Golo Mori Jazz, sebuah acara internasional yang digelar pada 12 April 2025 di Golo Mori Convention Centre. Dalam kesempatan tersebut, ia akan membawakan sebuah lagu spesial yang diciptakannya saat berada di Labuan Bajo.

Andien menjelaskan bahwa lagu tersebut bukan sekadar menggambarkan keindahan alam, tetapi juga merefleksikan perasaan rindu terhadap momen-momen istimewa. Baginya, Labuan Bajo menghadirkan perasaan jatuh cinta, baik terhadap tempatnya maupun pengalaman yang terjadi di sana. Ia ingin mengabadikan perasaan tersebut dalam musiknya, karena menurutnya, momen-momen indah dalam hidup tak selalu bisa terulang kembali. Dengan segala rencana besarnya di tahun ini, para penggemar tentu semakin antusias menantikan karya-karya terbaru dari Andien.

Categories
Berita Nasional Hiburan & Selebriti Home

Rich Brian Hadirkan Kejutan di Album Baru, Gaet Keenan Nasution

Rich Brian, rapper asal Indonesia, siap kembali meramaikan industri musik dengan merilis album ketiganya yang berjudul Where Is My Head? pada 23 Mei mendatang. Album ini menjadi salah satu rilisan yang paling dinantikan oleh penggemarnya, terutama setelah Brian menggoda publik dengan sebuah video teaser berdurasi 1 menit 23 detik. Dalam video tersebut, terdengar suara penyanyi senior Keenan Nasution menyanyikan potongan lirik “membentang kurnia dewata.” Lirik ini berasal dari lagu legendaris Cakrawala Senja, ciptaan Fariz RM, yang pertama kali dinyanyikan oleh Keenan dalam album Di Batas Angan-Angan pada 1978.

Kehadiran Keenan dalam proyek ini menjadi kejutan yang tak terduga bagi banyak orang, termasuk dirinya sendiri. Ia mengaku terkejut sekaligus antusias saat melihat teaser tersebut dan merasa bangga bisa menjadi bagian dari karya terbaru Rich Brian. Menurut Keenan, lagu Cakrawala Senja akan masuk dalam album terbaru Brian dan saat ini masih dalam tahap mixing sebelum akhirnya dirilis ke publik. Rencananya, lagu ini akan tersedia di Indonesia pada bulan Juni. Tak hanya itu, Brian juga dikabarkan akan datang ke Indonesia sekitar Juni atau Juli 2025 untuk mempromosikan albumnya secara langsung.

Sejak debutnya di industri musik, Rich Brian telah membuktikan dirinya sebagai salah satu musisi Indonesia yang sukses di kancah internasional. Album studio pertamanya, Amen, yang dirilis pada 2018, berhasil menembus peringkat 18 di Billboard 200 Amerika Serikat, menjadikannya sebagai musisi hip-hop Asia pertama yang mencapai prestasi tersebut. Selanjutnya, pada 2019, ia meluncurkan album kedua bertajuk The Sailor, yang semakin memperkuat identitas musiknya. Selain dua album studio, Brian juga sempat merilis dua album mini, yaitu 1999 pada 2020 dan Brightside pada 2022.

Dengan hadirnya Where Is My Head?, Brian kembali menunjukkan perkembangan musikalitasnya, kali ini dengan nuansa yang lebih berani dan eksploratif. Keterlibatan Keenan Nasution dalam album ini menjadi bukti bahwa Brian terus mencari cara untuk menghubungkan musiknya dengan berbagai generasi, menggabungkan elemen klasik dengan gaya modernnya yang khas. Kehadiran musisi legendaris Indonesia dalam albumnya tentu akan memberikan warna baru yang menarik, tidak hanya bagi penggemar hip-hop, tetapi juga bagi pencinta musik tanah air secara luas.

Para penggemar kini semakin tidak sabar menantikan perilisan penuh album ini dan ingin melihat bagaimana kolaborasi antara Rich Brian dan Keenan Nasution akan terwujud dalam bentuk karya yang unik. Apakah Where Is My Head? akan kembali membawa Brian ke puncak tangga lagu seperti rilisan sebelumnya? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Categories
Berita Nasional Hiburan & Selebriti Home

Paula Verhoeven Berjuang Demi Anak-Anaknya di Tengah Perpisahan dengan Baim Wong

Paula Verhoeven masih terus memperjuangkan hak asuh kedua anaknya dalam proses perceraiannya dengan Baim Wong. Hingga kini, ia mengaku belum merasakan kembali kehangatan bersama buah hatinya. Saat ini, kedua putranya tinggal bersama Baim Wong, dan sejak saat itu, Paula merasa ada perubahan dalam sikap mereka terhadapnya.

Baru-baru ini, Paula membagikan sebuah video yang memperlihatkan usahanya untuk bertemu dengan anak-anaknya. Namun, ia terkejut dan sedih ketika mendapati respons yang berbeda dari mereka. Dalam unggahannya, Paula menuliskan betapa hatinya terluka melihat perubahan tersebut. Ia mengungkapkan betapa ia sudah merindukan anak-anaknya selama enam bulan terakhir, melewati hari-hari penuh tangis karena kerinduan yang mendalam.

Paula mengenang masa-masa sebelum perpisahan, di mana hampir seluruh waktunya ia dedikasikan untuk merawat dan mendampingi anak-anaknya. Mulai dari mengajak mereka bekerja, menemani saat pertemuan penting, hingga mengantar dan menjemput mereka dari sekolah serta kegiatan tambahan. Momen-momen kecil seperti bercanda di tempat tidur sebelum tidur, berbagi cerita, hingga berdoa bersama menjadi kenangan yang sangat berarti bagi Paula.

Dalam video yang ia unggah, Paula juga menangkap momen menyakitkan ketika anak bungsunya meminta ia pulang, dengan alasan takut dimarahi oleh Baim Wong jika terlalu dekat dengannya. Hal ini membuat Paula merasa sangat terpukul, seolah anak-anaknya mulai merasa asing dengannya. Ia pun mengaku tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi selama enam bulan terakhir dalam kehidupan mereka.

Meskipun hatinya hancur, Paula tetap teguh untuk memperjuangkan hak asuh anak-anaknya. Namun, ia juga pasrah dan siap menerima keputusan hakim di sidang mendatang. Baginya, yang terpenting adalah keyakinannya bahwa cinta di antara dirinya dan anak-anaknya akan selalu dijaga oleh Tuhan. Paula berjanji akan selalu ada untuk mereka dan tetap menunggu kepulangan buah hatinya ke dalam pelukannya.

Categories
Berita Nasional Hiburan & Selebriti Home

Keputusan Richard Lee Menyimpan Rahasia Besar Selama Dua Tahun

Dokter Richard Lee telah memeluk agama Islam sejak dua tahun yang lalu, namun ia memilih untuk tidak mengungkapkan hal tersebut kepada publik. Keputusan ini bukan tanpa alasan. Salah satu pertimbangannya yang paling utama adalah menjaga perasaan keluarganya yang beragama non-Muslim. Richard merasa bahwa keyakinan adalah hal yang sangat pribadi dan tidak ingin keputusannya ini menjadi sumber kesedihan bagi orang-orang terdekatnya. Baginya, perasaan keluarga tetap menjadi prioritas, sehingga ia lebih memilih untuk menjalani keyakinannya dengan cara yang lebih tenang dan tertutup.

Selain itu, Richard juga menginginkan transisi spiritualnya berjalan dengan penuh kehati-hatian. Ia ingin memastikan bahwa setiap langkah yang ia ambil dalam memahami ajaran Islam dilakukan dengan ketulusan dan tanpa tekanan dari pihak mana pun. Baginya, menjadi seorang Muslim bukan sekadar perubahan identitas, tetapi juga sebuah perjalanan yang mendalam dalam memperbaiki diri. Ia menyadari bahwa sebagai figur publik, keputusan ini bisa saja mengundang perhatian yang besar, namun ia tidak ingin dikenal hanya karena status barunya sebagai mualaf. Sebaliknya, ia ingin masyarakat lebih mengenalnya melalui karya, kontribusi, serta pencapaiannya di bidang kedokteran dan kecantikan.

Selama dua tahun terakhir, Richard meminta kepada Ustaz Derry Sulaiman dan Ustaz Felix Siauw, yang telah membimbingnya dalam mempelajari Islam, untuk merahasiakan perihal dirinya. Ia tidak ingin keputusannya ini disalahartikan sebagai upaya mencari perhatian atau sensasi di media sosial. Menurut Ustaz Felix, sejak awal Richard memang tidak berniat untuk menghebohkan publik dengan keputusannya. Ia ingin menjalani proses ini secara alami dan dengan niat yang murni, bukan karena dorongan eksternal atau tekanan dari pihak lain.

Bahkan, selama periode tersebut, Richard sempat menyembunyikan keputusannya dari keluarganya sendiri. Ia merasa bahwa mengungkapkan hal ini bukanlah sesuatu yang mudah, mengingat besarnya rasa hormat dan cinta yang ia miliki terhadap keluarganya. Namun, setelah mempertimbangkan dengan matang, ia akhirnya memberanikan diri untuk berbicara langsung kepada kedua orang tuanya. Awalnya, keputusan ini tidak diterima dengan mudah, dan ada sedikit penolakan. Namun, Richard menjelaskan dengan penuh kesabaran bahwa ini adalah pilihan keyakinan yang ia jalani dengan sepenuh hati. Lambat laun, ibunya pun akhirnya menerima dan mengikhlaskan keputusan tersebut.

Richard Lee percaya bahwa setiap orang memiliki hak untuk menentukan keyakinannya sendiri, tetapi lebih dari itu, ia juga ingin memastikan bahwa keputusannya ini tidak melukai siapa pun. Ia ingin tetap menjaga hubungan baik dengan keluarganya dan tidak ingin perbedaan keyakinan menjadi penghalang dalam keharmonisan mereka. Dengan perjalanan spiritual yang ia jalani selama dua tahun terakhir, Richard berharap bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi banyak orang.